PROGRAM PGRI PEDULI BERSAMA DENGAN GERAKAN PEDULI PGRI PEDULI SATU DUA

WONOSARI- Senin, (18/05/2020) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Gunungkidul mengadakan Program PGRI Peduli bersama dengan Gerakan Peduli PGRI Peduli Satu Dua. Program PGRI Peduli merupakan program pengumpulan dana sesuai dengan keikhlasan masing-masing angota PGRI dan terkumpul lebih dari Rp 160.000.000,-. Dana yang terkumpul tersebut kemudian didistribusikan kepada anggota, keluarga anggota, dan para siswa yang terdampak COVID-19. Penerima santunan Program PGRI peduli adalah pihak yang menjalani perawatan dikarenakan status PDP dan positif terhadap COVID-19. Gerakan Peduli Satu Dua PGRI adalah gerakan mengumpulkan dua masker dari satu anggota PGRI. Selain mengumpulkan dua masker dari masing-masing anggota PGRI, cabang PGRI juga mendapatkan 200 masker dari pengurus pusat PGRI Gunungkidul. Masker yang terkumpul tersebut akan dibagikan kepada masyarakat. Dari pembagian masker yang terkumpul ini diproyeksikan dapat mencakup dan melindungi 28.000 jiwa. Selain itu dari sisi ekonomi dapat memicu pertumbuhan terhadap industri kecil yang memproduksi masker ini. “Inilah yang disebut Gerakan PGRI Peduli dan Gerakan PGRI Satu Dua”. Jelas Bahron Rasyid, dalam wawancara yang bertempat di Ruang Sasana Krida Wiyata lantai dua Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul
Cara pemberian santunan berupa uang yaitu dengan pendataan anggota PGRI terdampak COVID-19 yang dilakukan oleh masing-masing pengurus cabang. Santunan tersebut diberikan melalui rekening bank atau disalurkan melalui pengurus cabang. Sementara, untuk masker secara simbolis diberikan kepada pengurus cabang yang nantinya akan digabungkan dengan masker yang sudah terkumpul dari masing-masing anggota.
Gerakan ini dimulai sejak COVID-19 mulai melanda Kabupaten Gunungkidul, dan bukan merupakan gerakan pertama kalinya. Gerakan ini juga sudah memberikan santunan kepada anggota PGRI yang meninggal dan anggota yang memiliki keluarga positif COVID-19. “Gerakan ini dilanjutkan dan nantinya gerakan ini juga tidak akan berhenti sebelum COVID-19 berakhir”. Tambah Bahron Rasyid.

Komentar