Launching Implementasi Inovasi Baru Layanan Naskah Kuno “Peksi Agung”

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul pada Selasa 16 September 2025  pukul 09.30 WIB di aula Lantai 3, Dispussip resmi melaunching inovasi terbaru yang diberi nama PEKSI AGUNG. Peksi Agung  merupakan singkatan dari Peta Persebaran Lokasi Naskah Kuno Gunungkidul. Yaitu sebuah inovasi baru layanan perpustakaan bagi masyarakat untuk memudahan akses informasi penelusuran keberadaan naskah kuno di berbagai wilayah Gunungkidul.

Bentuk inovasi yang disajikan berupa pembuatan peta persebaran lokasi naskah kuno yang ada di seluruh Kabupaten Gunungkidul yang ditanam di data geospasial, bekerjasama dengan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul. Data Geospasial merupakan data yang merekam informasi terkait lokasi di permukaan bumi. Data ini mencakup koordinat (seperti lintang dan bujur) serta atribut lainnya yang menjelaskan objek, peristiwa, atau fenomena yang ada di lokasi tersebut.

Data peta lokasi naskah kuno tersebut diperoleh dari hasil identifikasi dan penelusuran keberadaan naskah kuno di wilayah Padukuhan di 18 kapanewon se-Gunungkidul, Di dalam Peksi Agung termuat jumlah data persebaran lokasi naskah kuno Gunungkidul yang terdiri dari 36 pemilik naskah dengan 62 manuskrip. Naskah tersebut merupakan tulisan tangan asli dalam berbagai jenis dan bentuknya. Diantaranya naskah Alqur’an kuno, naskah tulodho/sholawatan, naskah berupa papan kayu berisi kode simbol perhitungan hari yang disebut Sangatan dalam berbagai ukuran, ada naskah Babad Tanah Jawi, naskah ruwatan, naskah rapalan doa/mantera, naskah Ambiya Yusuf, naskah Syeh Malaya, dan sebagainya, dengan rentang usia naskah lima puluh sampai ratusan tahun.

 Acara launching Peksi Agung dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Sri Suhartanta, S.Si., M.Si. dihadiri oleh perwakilan DPAD DIY Kabid Pengolahan, Dewi Ambarwati, S.Sos., MAP., Kepala Dinas Pendidikan, Nunuk Setyowati, S.Pd., MM., narasumber identifikasi naskah kuno, Perangkat Daerah terkait, Ketua Dewan Kebudayaan Gunungkidul, Warsilah, S.Pd., 18 Kapanewon, 18 perwakilan Pengurus Kebudayaan tingkat Kapanewon, perwakilan masyarakat pemilik naskah kuno, serta Paguyuban Seni Budaya Sedyo Pemut Pudak, Tepus, Gunungkidul. Paguyuban Sedyo Pemut diminta mengisi acara dengan lantunan pitutur luhur melalui seni musik terbang dengan dasar naskah kuno tulodho sholawatan.

Pada penghujung acara, tamu undangan menyaksikan beberapa sampel naskah kuno milik masyarakat Gunungkidul yang didisplay untuk dapat diketahui masyarakat. Peta sebaran dan gambaran naskah kuno ini dapat diakses oleh masyarakat secara online melalui website Dispussip untuk berbagai kepentingan semisal pendidikan, penelitian, pengembangan kesusasteraan maupun wisata budaya.

Peksi Agung merupakan sebuah langkah yang cukup penting dan inovatif dalam upaya merawat, mengelola, melestarikan, sekaligus memanfaatkan nilai pengetahuan dari warisan budaya lokal Gunungkidul. Diharapkan inovasi PEKSI AGUNG menjadi semacam gerbang baru untuk mendekatkan masyarakat dengan khazanah literasi manuskrip warisan leluhur kita. Salam literasi! (tiek).


Repost: https://dpk.gunungkidulkab.go.id/

Komentar