Wonosari : Sejumlah 162 Guru P3K dari Kapanewon Wonosari, Tepus dan Tanjungsari mengikuti Pembukaan Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan di Sasana Tut Wuri Handayani Lantai III Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Selasa, 21 Februari 2023. Kegiatan dijadwalkan terlaksana selama 3 hari berturut-turut dengan dua kloter setiap harinya. Kegiatan yang akan diikuti kurang lebih 922 Guru P3K di Kabupaten Gunungkidul tersebut bertujuan untuk memberikan Pembinaan secara umum, teknis dengan harapan membentuk Guru P3K sebagai suritauladan yang baik bukan hanya bagi peserta didik namun juga bagi masyarakat. Pembinaan disampaikan langsung oleh Bupati Gunungkidul (H.Sunaryanta) didampingi oleh Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Balai Pendidikan Pelatihan Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan beserta jajarannya.
Kepala Dinas Pendidikan (Nunuk Setyowati, S.Pd.MM) menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih karena disela-sela padatnya agenda, Bupati menyempatkan hadir menyampaikan pembinaan dan berbagi semangat. Dalam Sambutannya beliau melaporkan meskipun jumlah guru di Kabupaten Gunungkidul terbilang sangat banyak jika dibandingkan dengan Kabupaten lain namun kenyataan di lapangan menunjukkan masih terdapat kekurangan guru di sana sini khususnya untuk jenjang SD dan SMP di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul. Berdasarkan data yang dihimpun sampai dengan Tahun 2023, terdapat kekurangan sejumlah 591 guru jenjang pendidikan Sekolah Dasar dimana jumlah tersebut terdiri dari 221 guru kelas, 155 guru Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK) dan 215 guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Sedangkan untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama dapat dilaporkan masih terdapat kekurangan sejumlah 35 guru mapel Bahasa Indonesia, 15 guru mapel Bahasa Inggris, 49 guru mapel Bimbingan Konseling, 17 guru mapel IPA, 2 guru mapel IPS, 21 guru mapel Bahasa Jawa, 15 guru mapel PAI, 15 guru mapel PJOK, 24 guru PPKN dan kekurangan terbanyak adalah guru TIK dengan jumlah 103 orang. Di sisi lain Program Merdeka Belajar membawa angin segar dengan keberhasilan terlaksananya Guru Penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka, dan Sekolah Sehat sesuai edaran dari Direktorat Jendral PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) No:0759/C/HK.04.01/2023. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas menyampaikan beberapa prestasi Dinas Pendidikan yang bisa dibilang membanggakan pasalnya beberapa aplikasi yang dikembangkan Dinas Pendidikan diadopsi dan dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Aplikasi tersebut tiada lain adalah Aplikasi Rencana Keuangan Sekolah (ARKAS). Selain itu prestasi lain yang berhasil dicapai adalah Kabupaten Gunungkidul menjadi satu-satunya Kabupaten yang melaksanakan ASPD berbasis komputer.
Bupati Gunungkidul lebih dekat dan menyapa langsung ratusan Guru P3K untuk menyampaikan beberapa terkait kinerja, tanggungjawab dan kedisiplinan. Sebagai insan berpendidikan, abdi negara sekaligus abdi masyarakat guru memang memiliki peranan penting. Digugu dan ditiru seperti itulah kurang lebih yang diharapkan sebagai teladan dan keteladanan yang baik. Terlebih aturan, jabatan dan kesejahteraan melekat di dalamnya sebagai P3K. Amanat tidak akan salah memilih pundak begitujuga dengan beban dan tanggungjawab yang harus dipikul pasti bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Meskipun di dalam perjalanannya permasalahan internal kerap muncul dan menjadi polemik. Namun seorang P3K dituntut untuk dapat tegak di tengah terpaan badai. Tidak sedikit terpaan angin membuat pohon tumbang begitu pun hidup. Ibarat pepatah jawa Kriwikan dadi grojogan permasalahan yang dianggap sepele bisa membuat jatuh dan runtuh. “Sampai saat ini kasus perceraian masih sangat banyak, cerai tanpa izin terlebih dahulu akan saya pecat, jabatan kepala dinas akan saya copot” tegas Sunaryanta. Menurutnya setiap keputusan yang diambil tidak pernah main-main karena sebelumnya sudah dibuat tim khusus untuk dimintai pertimbangan. Harapannya setelah ini tidak ada kasus yang berujung skorsing atau pemecatan ASN lagi. Beliau berharap Guru P3K senantiasa memegang teguh etika, moralitas dan norma yang berlaku agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Dalam kesempatan yang luar biasa ini Beliau membagikan dua kunci kebahagiaan dalam keluarga. Tidak sulit dilakukan namun akan membawa dampak yang besar, “Ya.. kuncinya adalah memberikan senyum barang semenit saja dan kenanglah masa lalu” pungkas beliau menutup acara pagi ini.
Jumat, 20 September 2024