Wonosari - Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan penyerahan santunan bagi siswa yatim piatu jenjang TK, SD, dan SMPse-Kabupaten Gunungkidul, Senin (29/08). Acara yang berlangsung di ruang rapat Handayani Dinas Pendidikan tersebut, dihadiri oleh Bupati Gunungkidul, Kepala Dinas, dan perwakilan Baznas Gunungkidul.
Pada tahun 2022 ini terdapat 584 siswa yatim/piatu/yatim piatu dari jenjang TK, SD, dan SMP yang mendapatkan santunan dari Baznas. Total santunan yang diberikan senilai Rp 87.600.000. Santunan ini masuk dalam program Baznas Gunungkidul Cerdas dan Sejahtera. Nafzhir Masykur selaku Wakil Ketua 4 Baznas Gunungkidul, menjelaskan bahwa santunan yang diberikan kepada siswa tersebut merupakan hasil infaq dan sodaqoh yang dikumpulkan oleh Baznas Kabupaten Gunungkidul.
“Infaq dan sodaqoh ini mendukung berbagai program pemerintah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan warga masyarakat,” pungkasnya.
Nafzhir juga mengajak pegawai khususnya ASN yang berada di lingkungan Dinas Pendidikan untuk menyalurkan infaq dan sodaqoh melalui Baznas.
Nunuk Setyowati selaku Kepala Dinas Pendidikan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Baznas yang telah menyalurkan santunan untuk siswa di sekolah. Nunuk Setyowati berharap santunan tersebut dapat bermanfaat dan menambah semangat peserta didik dalam belajar. Beliau juga berharap program yang dijalankan Baznas ini dapat terus dilaksanakan ditahun mendatang sehingga siswa yatim piatu dapat terbantu hingga mereka lulus SMA/SMK.
“Semoga berkah dan manfaat, serta menambah semangat untuk anak-anak dalam belajar. Besar harapan kami semoga kedepannya dapat berlanjut sampai anak-anak lulus SMA SMK, dan sasarannya diperluas lagi ke sekolah sekolah swasta yang ada di pinggiran.” Katanya.
Bupati Gunungkidul menyampaikan bahwa santunan yang diberikan oleh Baznas harus digunakan sebaik mungkin untuk menunjang pendidikan. Bupati berharap bantuan ini dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Gunungkidul yang saat ini masih di angka 70, angka terendah jika dibandingkan dengan empat kabupaten lain di D.I. Yogyakarta.
Bupati juga berharap peserta didik sebagai generasi penerus bangsa dapat merdeka dalam belajar dan mampu mengadapi era tantangan tahun 2030 tahun 2045.
“Salah satu dimensi yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia adalah dari sektor pendikan”, tuturnya.
Jumat, 20 September 2024