Mengejawantah Nilai Akal Budi Luhur dalam Apel Rutin Hari Senin

Wonosari – Apel gabungan Dinas Pendidikan bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga berjalan dengan tertib dan Khidmat. Apel diikuti seluruh ASN yang kali ini begitu kompak mengenakan Seragam KORPRI karena bertepatan dengan tanggal 17 dimana setiap tanggal tersebut memang diwajibkan untuk berseragam korpri. Ditambah lagi Apel diikuti oleh sejumlah Tenaga Harian Lepas dari gabungan dua Dinas dan Peserta Praktik Kerja Lapangan dari SMK N 1 Pracimantoro, SMK Muhammadiyah 2 Playen dan SMK N 1 Girisubo sehingga halaman Dinas Pendidikan terlihat penuh pagi ini.

                Apel dimulai pukul 07.30 WIB dan diambil alih oleh Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Seksi Pendidikan Anak Usia Dini beliau Bapak Heru Pranowo, M.Pd sebagai Pemimpin Apel. Sedangkan, bertindak sebagai Pembina apel adalah Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Beliau Bapak Kisworo,M.Pd. Dalam amanatnya Pembina Apel mengawali dengan memperkenalkan Sekretaris Dinas Kepemudaan dan Kabid Olahraga dilanjutkan dengan menyampaikan beberapa point penting yang merupakan jabaran dan pengejawantahan dari unsur Budaya SATRIYA point yang kedua yaitu Akal Budi Luhur Jatidiri yang diartikan sebagai bentuk perwujudan dari perikemanusiaan.

                Menurut Kisworo,M.Pd ketika ASN di kedua dinas bisa menerapkan Akal Budi Luhur dan Jatidiri di setiap harinya tentu saja bisa lahir ASN Hebat dan Berhati Luhur yang tentunya siap memberikan pelayanan prima di tempat kerjanya. Lantas seperti apakah perwujudan dari Nilai tersebut? Kabid Bidang Pembinaan Ketenagaan yang tegas dan memiliki selera humor cukup tinggi ini ternyata mencairkan suasana pagi ini dengan menyampaikan parameter seorang ASN bisa dikatakan memiliki Akal Budi Luhur dan Jatidiri yang baik melalui candaan yang sontak membuat peserta apel tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya.

                Sebagai contoh, seorang ASN haruslah memiliki kesadaran penuh terhadap apa yang dikerjakannya, Bisa membedakan salah dan benar, Siap untuk dikritik dan diberi masukan juga menjunjung integritas dalam bekerja dengan tetap memegang nilai kejujuran tentulah akan dapat dipercaya. Seorang ASN juga haruslah taat dengan norma yang berlaku terutama norma agama dan hukum, menjunjung etika dan sopan santun dalam bekerja, menghindari kesalahpahaman dengan menerapkan komunikasi dua arah yang baik dan dengan bahasa yang santun juga sopan dan yang tak kalah penting harus adaptif dengan segala perubahan yang muncul. “Saya kira, ketika ASN di Lingkungan Dinas Pendidikan ditambah Dinas Kepemudaan dan Olahraga bisa mewujudkan nilai Akal Budi Luhur dengan baik akan lahir ASN profesional berhati dewa tentunya” Pungkas Kisworo,M.Pd sebelum mengakhiri apel dan mengawali kegiatan hari ini dengan Do’a.

Komentar