Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Fisik PAUD dan PNF

Wonosari – Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan kegiatan fisik PAUD dan PNF tahun 2022. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Handayani, Senin (21/03/22), diikuti oleh 79 lembaga dari SKB, LKP, KB, TK, TK ABA, dan SPS di Kabupaten Gunungkidul. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi gedung PAUD, serta pengadaan prasarana PAUD dan PNF.

Dalam sambutannya, Irma Madyastuti Rahayu, S. STP. selaku Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, menjelaskan bahwa pada tahun 2022 ini tidak banyak lembaga yang melaksanakan kegiatan fisik. Hal ini dikarenakan saat ini Pemkab Gunungkidul masih fokus untuk penanganan Covid-19, sehingga hanya lembaga yang terdaftar dalam DPA yang akan mendapatkan bantuan pengadaan prasarana pendidikan, rehabilitasi, maupun pembangunan gedung.

“Tahun 2022 tidak banyak kegiatan fisik untuk melengkapi sarpras yang ada di satuan pendidikan. Hal ini berdasarkan hasil verifikasi lapangan, penilaian tim, dan ketersediaan anggaran. Ternyata yang bisa kami terima adalah lembaga yang ada di DPA kami. Mohon maaf kalau ada usulan yang terlewat” ungkapnya.

Kemudian Irma Madyastuti Rahayu, S. STP. mengharapkan adanya kerjasama antara lembaga dengan Dinas Pendidikan. Pada prinsipnya jika lembaga memenuhi persyaratan untuk menerima bantuan, maka Dinas Pendidikan akan mengupayakan tindak lanjut. Masing-masing lembaga diminta untuk melengkapi administrasi, menyelesaikan naskah perjanjian hibah bagi lembaga nonformal seperti TK/KB ABA dan TK/KB Masitoh, pembuatan berita acara serah terima barang maupun pembangunan, dan pembuatan laporan.

Selain itu, Irma Madyastuti Rahayu, S. STP. juga mengharapkan adanya koordinasi dari lembaga dengan pihak rekanan yang mengerjakan kegiatan kontruksi atau bangunan. Diharapkan lembaga dan rekanan dapat saling memberi masukan demi terselenggaranya pembangunan sesuai dengan kebutuhan lembaga.

“Koordinasi dimanfaatkan semaksimal mungkin karena yang bersifat kontruksi atau bangunan setelah pertemuan ini akan ditindaklanjuti oleh rekanan yang akan berkunjung ke lembaga panjenengan. Rekanan akan mengakomodir usulan dari bapak/ibu. Jangan sampai mereka merencanakan sendiri yang bentuknya tidak sesuai dengan keingin panjenengan.” pungkasnya.

Komentar