Bupati Gunungkidul Launching Buku Kurikulum Merdeka Belajar dan Pojok Terasa

GUNUNGKIDUL - Bupati Gunungkidul secara resmi melaunching buku Kurikulum Merdeka Belajar dan Pojok Terasa (Literasi, Numerisasi, dan Sains) di Gedung SKB Dinas Pendidikan, Rabu(31/5/2023).

Kegiatan yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul tersebut dihadiri lebih dari 500 peserta dari berbagai OPD dan dari Dinas Pendidikan terdiri dari Guru TK, SD, dan SMP.

Melibatkan 370 Guru yang terdiri dari Guru TK, SD, dan SMP sebelum melaunching buku kurikulum merdeka belajar, para tenaga pendidik diberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas guru pendamping oleh Dinas Pendidikan berkerjasama dengan Percetakan Andi Ofset Yogyakarta.

"Dengan outcome dari penyusunan buku ini mengutamankan karakteristik siswa di Gunungkidul sebagai khasanah/pengayaan disetiap sekolah masing-masing," ujar Nunur Setyowati selaku Kepala Dinas Pendidikan.


Nunuk juga melaporkan hasil dari kegiatan tersebut menerbitkan 34 buku dan dari Dinas menerbitkan 1 buku, jenjang PAUD 2 buku untuk jenjang SD 12 buku, jenjang SMP 20 buku.

"Selain itu juga dilanching Pojok Terasa (literasi, numerisasi, dan sains) yang diharapkan dapat menambah minat baca masyarakat," kata Nunuk.

Joko Irawan, Kepala Percetakan Andi Offset Yogyakarta juga turut senang dengan terlibatnya pendampingan dalam percetakan buku kurikulum merdeka belajar ini.

"Gunungkidul kami pilih menjadi sasaran promosi kami karena tingkat gemar membaca di Kabupaten Gunungkidul nomor 2 di Indonesia," kata Joko.

Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta yang pada kesempatan ini meresmikan secara langsung lanching Buku Kurikulum Merdeka Belajar dan Pojok Terasa pun senang,

Bukan tanpa alasan, dengan dilaunchingnya Buku Kurikulum Merdeka Belajar dari para guru yang sebelumnya dibina ini menjadi jawaban atas statemen Bupati,

"Sudah menjawab apa yang menjadi statemen saya, apakah tidak ada orang pintar di Dinas Pendidikan, dengan ini membuktikan bahwa mampu," ucap Bupati.


Bupati juga menyampaikan dengan memberikan konsep kearifan lokal kedalam penyusunan buku diharapkan agar anak didik kita dalam corak pendidikan anak didik tidak berubah dan berbeda, serta tidak terdoktrin dengan konsep-konsep dari luar negeri.

"Ada dari 370 penulis dan yang dapat masuk ke kategori memberikan bahan bacaan kepada peserta didik ada sekitar 131 penulis, itu nanti akan saya berikan penghargaan," kata Bupati.

Bupati juga berharap kedepan dapat diselenggarakan lagi kegiatan yang baik seperti ini.


Komentar