Dua sekolah jenjang menengah di Kabupaten Gunungkidul ditunjuk sebagai percontohan untuk pelaksanaan belajar tatap muka mulai Juli 2021. Keduanya adalah SMA Negeri 2 Playen dan SMK Negeri 1 Wonosari. Hal itu diungkapkan Drs. Supriyadi Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul saat acara jumpa pers yang diadakan Bagian Persidangan dan Protokol Sekeretariat DPRD Gunungkidul di RM Ingkung Jawa Kampung Emas, Beji Patuk beberapa waktu lalu.
Supriyadi mengatakan pihaknya akan ikut memantau pelaksanaan di dua sekolah tersebut. Sebab nantinya akan menjadi standar penerapan belajar tatap muka di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
“Kalau (keduanya) nanti sudah memenuhi persyaratan, tidak menutup kemungkinan sekolah lain juga akan buka,” katanya.
Supriyadi sendiri menilai dari segi fasilitas dan guru, Gunungkidul sudah siap melaksanakan belajar tatap muka.
Hal tersebut terungkap dari komunikasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora). Ia juga mengetahui bahwa pelaksanaan belajar tatap muka di Gunungkidul sudah beberapa kali tertunda. Penundaan itu disebabkan berbagai kebijakan, satu di antaranya PTKM.
“Apalagi pelaksanaannya kan harus serentak dengan kabupaten/kota lain,” jelas Supriyadi
Ia pun menyatakan mendukung dilakukannya kembali belajar tatap muka. Pasalnya, para pelajar hingga wali masing-masing mengeluhkan model Belajar Dari Rumah (BDR) yang dianggap tak efektif. Supriyadi mencontohkan pelajar kelas 1 di jenjang SD hingga SMA yang memulai pendidikannya secara daring atau online. Menurutnya, baik pelajar dan orang tua mereka tak puas dengan cara seperti itu.
“Jadi ini sesuai keinginan pelajar dan walinya juga, yang sudah setahun tidak belajar tatap muka,” katanya.
Sementara itu Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Gunungkidul, Sangkin mengatakan ditunjuknya dua sekolah tersebut merupakan arahan dari Disdikpora DIY. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, kedua sekolah dianggap paling siap secara prosedur, fasilitas, hingga gurunya.
Kendati begitu, ia menyebut seluruh SMA/SMK di Gunungkidul secara umum sudah siap.
“Jadi akan uji coba dulu di dua sekolah ini. Kalau dari evaluasi tidak ada masalah, akan kami tambah sekolah yang buka,” jelas Sangkin.
Senada, Kepala Bidang (Kabid) SMP, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Kiswara mengharapkan seluruh sekolah jenjang SD-SMP mulai belajar tatap muka di Juli 2021.
Sebab secara prinsip tatap muka sesuai protokol kesehatan (prokes), sebagian besar sudah siap. Simulasi pun sudah dilakukan sejak 2020 lalu.
“Kisaran kesiapan untuk SMP sudah 98 persen, SD 87 persen. Hanya PAUD yang masih agak keteteran,” jelas Kiswara.
Source: setwan.gunungkidulkab.go.id
Jumat, 20 September 2024