Optimalisasi Perkembangan Anak Sangatlah Penting, Ibu PAUD se Gunungkidul ikuti parenting

Wonosari - Ketika mendengar istilah the golden age  atau usia emas sontak akan terbersit dalam benak kita sebegitukah hebatnya sampai disebut usia emas dalam masa tumbuh kembang anak? Dari namanya sudah menggambarkan betapa hebat dan istimewanya anak pada usia 0 sampai 6 tahun. Dari berbagai penitian menyebutkan betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai yang baik kepada seorang anak dalam periode keemasan tersebut. Sebagai orangtua ataupun pendidik anak usia dini tentulah pengasuhan anak (parenting) yang baik sangatlah diperlukan. Dalam rangka membersamai tumbuh kembang anak dan mengoptimalkan pola asuk yang sesuai dengan perkembangan fisik dan psikologis, Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul memfasilitasi kegiatan Parenting yang diikuti oleh Ibu PAUD tingkat kelurahan dan Kapanewon se Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan terlaksana Sabtu (29/7) di Sasana Tut Wuri Handayani Gedung A Lantai 3 Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul.


                Irma Madyastuti Rahayu, S.STP selaku Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (PAUD&PNF) turut memberikan penyegaran dan motivasi. Dalam sambutannya, beliau menyelipkan pesan kepada peserta agar dalam mengemban amanat sebagai Ibu PAUD turut menggerakkan semua elemen yang ada guna mewujudkan layanan PAUD yang berkualitas. Pasalnya selama ini pengembangan pelayanan PAUD hanya terfokus pada non formal saja (TPA,KB dan SPS) sedangkan fomal pun (TK) termasuk bagian di dalamnya. Beliau juga menghimbau agar Ibu PAUD kelurahan atau kecamatan yang sudah mengantongi Surat Keputusan dari Panewu dan lurah lebih mengoptimalkan kelompok kerja (pokja) di masing-masing daerah untuk mewujudkan layanan PAUD yang harmonis dan singkron karena tidak mungkin semua dibebankan kepada pendidik paud dengan tanggungjawab yang beraneka ragam. Terkadang disamping sebagai pendidik masih harus menjalankan double peran sebagai operator maupun pengelola BOP. Padahal tak jarang sarana prasarana dan keterbatasan SDM sering menjadi kendala yang cukup berarti. Belum lagi kurang diperjuangkannya insentif bagi pendidik PAUD selama ini yang terkadang menjadi pemantik untuk kerja dan karya yang lebih bersinergi. Sebelum menutup sambutannya, Kabid PAUD pun sempat menyinggung perihal penerimaan peserta baru di tahun ini. Meski sebetulnya pelayanan offline tetap dilayani namun beliau menghimbau setiap lembaga untuk aktif berpartisipasi melalui ppdb online dengan ketentuan 1 rombel berisi 20 anak. Terkait kegiatan parenting, beliau menguntai harap agar kegiatan yang pada kesempatan tersebut mengundang Asar Janjang Lestari,M.Psi (Psikolog) sebagai narasumber bisa berlangsung paling tidak 2kali dalam setahun.


                Dyah Purwanti Sunaryanta (Ibu PAUD) Kabupaten Gunungkidul hadir membersamai dan membuka acara. Istri dari Bupati Gunungkidul tersebut memberikan sambutan dan semangat untuk ibu paud yang hadir. Beliau menyampaiakan betapa pentingnya Ibu sebagai madrasah pertama yang bertanggungjawab dalam membentuk karakter anak. Terlebih di era milenial seperti saat ini, tentulah menjadi orangtua harus lebih selektif dalam menanamkan nilai-nilai dan pengetahuan untuk anak karena tak bisa dipungkiri, lingkungan dan teknologi pun turut memberikan pengaruh yang signifikan. Oleh karenanya, orangtua dan pendidik harus bisa berkomitmen untuk mengurangi penggunaan gadget di masa golden age. Selain itu, pendidik PAUD perlu juga menjalin sinergi dalam mewujudkan PAUD holistik integratif dalam layanan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan dan pelayanan kesejahteraan. Anak ibarat kaset kosong yang harus diisi dengan pengetahuan dan penanaman nilai yang baik. Harapannya dengan sentuhan dan stimulus yang diberikan bisa terwujud genaris emas di tahun 2024 yang berjiwa pancasila.



Komentar