Wonosari – Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) penguatan kompetensi proktor teknisi dalam rangka mengawal kegiatan Computer Based Test (CBT). Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Handayani Dinas Pendidikan, Selasa (15/2/22).

Dalam laporannya, Wahyudi, M.Pd. selaku ketua CBT Asesmen Nasional Kabupaten Gunungkidul menjelaskan bahwa kegiatan bimtek ini diikuti oleh perwakilan proktor SMP negeri dan swasta yang berjumlah 111 peserta.  Tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk membantu proktor teknisi dalam menghadapi berbagai kendala dan permasalahan menyangkut pelaksanaan CBT pada setiap satuan pendidikan.

“kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyukseskan asesmen nasional dan menyukseskan asesmen berbasis CBT di Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, serta untuk meningkatkan kemampuan proktor teknisi”, ungkap Wahyudi.

Seperti yang kita ketahui bersama, seiring perkembangan zaman pelaksanaan ujian nasional juga mengalami perkembangan. Sekolah sebagai satuan pendidikan pendidikan, yang dalam kegiatan ini diwakili oleh seorang proktor, juga harus selalu memperbaharui kemampuan dan kompentensinya. Proktor adalah petugas atau orang yang bertanggung jawab dalam mengendalikan teknis pelaksanaan CBT. Proktor bertugas untuk menyiapkan perangkat komputer dan seluruh sarana pendukungnya dengan cermat dan sesuai prosedur demi terselenggaranya CBT secara maksimal.

Kemudian dalam sambutannya, Tijan, S.Sos, MM. berpesan bahwa generasi muda harus mulai dikenalkan dengan teknologi khususnya komputer, supaya generasi muda lebih familiar dan bisa mengoperasikannya dengan baik. Tijan, S.Sos., MM juga berpesan kepada bapak ibu guru yang hadir supaya mengikuti kegiatan bimtek dengan sungguh-sungguh dan tuntas, supaya melalui bimtek ini kompetensi dan kemampuannya meningkat.

“seiring perkembangan zaman, penggunaan kompuer dilakukan untuk memperlancar CBT supaya pada jenjang berikutrya lebih familiar. Sampaikan materi dengan tuntas supaya dapat diimplementasikan dalam satuan pendidikan, supaya siswa-siswa paham penggunaan komputer dan bagaimana mengoperasikan”, pungkas Tijan.