RAKOR INTERNALISASI DAN HABITUASI MANDIRI BUDAYA SATRIYA

WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melasakan kegiatan Rapat Internalisasi dan Habituasi Mandiri Budaya SATRIYA. Kegiatan bertempat di Ruang Rapat Sasana Among Karsa Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul. Hadir dalam kegiatan ini Drs. Sudya Marsita, M.M.  selaku Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul.

Drs. Sudya Marsita, M.M. dalam sambutanya menyampaikan bahwa  Budaya SATRIYA sudah dideklarasikan tahun 2019. Budaya pemerintahan  ini tujuanya untuk merubah image kerja, perilaku, tingkah laku, dan ucapan yang diterapkan dalam ketugasan sehari-hari.

dahulu orang jawa ada pepatah “gliyak-gliyak waton kecandak, gremet- gremet waton selamet” maka sekarang yang di pacu ialah budaya SATRIYA. SATRIYA diibaratkan dengan perwatakan kesatriya yang “sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh” yang berkaitan dengan semangat golong gilig. Seluruh unsur dalam dinas pendidikan mempunyai kwajiban menjalankan budaya SATRIYA”.  Lanjut   Sudya Marsita, Senin (13/07/2020).

Beliau menjelaskan lebih lanjut sawiji diartikan konsentrasi dalam setiap ketugasan, Greget ialah bekerja ini haru semangat seta memiliki dedikasi yang tinggi, sengguh artimya percaya diri dan kreatif, serta Ora mingkuh yang diartikan bertangung jawab sebagai Aparatul Sipil Negara (ASN) maupun Non ASN, Sehingga golong gilig dari Kepala Dinas turun sampai jajaran yang paling bawah,  bekerja dengan penuh semangat, bisa Memayu hayuning bawana, bisa menciptakan keselamatan, menciptakan keamanan, kesejahteraan untuk kepentingan masyarakat umum.

SATRIYA merupakan akronim dari huruf S adalah selaras hubunga kita denga tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam, serasi seimbang,  A ialah akal budi yang luhur yang menjadi  jatidiri kita,  T adalah teladan, kita harus bisa member teladan yang baik untuk masyarakat, R merupakan  Rela melayani, kita harus siap melayani masyarakat, I yaitu inovatif, kita harus punya trobosan baru yang lebih baik dan bermanfaat untuk masyarkat, Y ialah  yakin dan percaya diri yakin mampu untuk melaksanakan tuga sesui aturan, dan A yang artinya ahli dan professional. Harapan kita bapak ibu ini nanti kita sosialisasikan serta intenalisasi kita sendiri untuk melasakan tugas sesui dengan budaya SATRIYA ”. Tambah Sudya Marsita mengakhiri sambutanya.

Komentar