(Wonosari) - Pembelajaran di PAUD identik dengan pembelajaran menyenangkan, dimana anak membangun pengetahuannya dengan cara ilmiah yang sesuai dengan karakteristik usianya. Mereka membentuk pengalaman belajarnya melalui kegiatan bermain. Meskipun terkadang yang nampak dalam pengelihatan orang dewasa anak-anak hanya bermain namun sebenarnya pada saat itu anak sedang mengkonstruksi pengetahuan baru yang kemudian terekam dalam memorinya. Untuk itu, pendampingan dan pijakan khusus saat bermain sangat diperlukan agar tercipta pembelajaran yang berkualitas dan membekas.
Namun sayangnya hingga kini masih kita dapati situasi yang ironi. Mulai dari PAUD anak sudah difokuskan untuk belajar membaca, menulis dan berhitung atau yang akrap kita sebut dengan Calistung. Bahkan tidak sedikit sekolah yang menjadikan calistung sebagai parameter keberhasilan atau prasyarat tes masuk SD. Kondisi semacam inilah yang menyebabkan anak kurang menikmati masa bermain. Kemampuan dasar yang harusnya dimiliki ketika hendak masuk Sekolah Dasar (SD) seperti mengenal agama dan budi pekerti, kemampuan bahasa dalam berinteraksi, dasar literasi dan numerasi menjadi asing karena belum dimiliki. Alhasil tidak sedikit anak merasa kesulitan bersosialisasi dan mandiri ketika memasuki masa transisi. Berawal dari fakta-fakta tersebut, munculah Gerakan Transisi dari PAUD ke SD agar terbentuk pengalaman belajar melalui kegiatan bermakna yang menyenangkan. Tidak ketinggalan, Gunungkidul menjadi salah satu Kabupaten yang turut mensukseskan program Kemendikbudristek ini.
Sebagai bentuk dukungan, Bunda PAUD Kabupaten Gunungkidul (Hj. Diah Purwanti Sunaryanta) hari ini (10/8) melaksanakan Monitoring dan Evaluasi dengan mengunjungi SD Negeri Petoyan Kapanewon Purwosari. Sebagai tokoh yang memiliki perhatian khusus kepada anak usia dini, istri Bupati Gunungkidul ini sangat berharap bisa menyambangi sekolah-sekolah yang jauh dari kota untuk lebih gencar dalam mensosialisasikan gerakan ini. Secara pribadi beliau sangat terkesan bisa berinteraksi dengan anak-anak SD Negeri Petoyan “hal semacam ini menjadi kebahagiaan dan vitamin bagi saya. Ini akan menjadi kenangan di kehidupan saya yang tidak akan terulang kembali” tutur beliau sebelum mengakhiri sambutan.
Hadir pula Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan mendampingi Bunda PAUD Gunungkidul. Hary Sulaksana,S.H menyampaikan kesan terhadap pembelajaran di Sekolah Dasar. Dari pengamatan Kabid Sekolah Dasar ini, begitu memasuki kelas 4 rata-rata anak kehilangan passion. Pembelajaran terkesan kurang menarik karena terlalu banyak hafalan dibanding pembelajaran sebelumnya. Inilah dampak yang timbul karena kurang dimunculkan semangat untuk belajar pada masa transisi. Pada kesempatan yang sama beliau pun melaporkan terkait upaya yang telah dilakukan Dinas Pendidikan bersama Pokja PAUD dalam mensukseskan gerakan. Tidak hanya sebatas menyebarkan Surat Edaran terkait gerakan, Regulasi untuk tidak menggunakan calistung dalam penerimaan peserta didik baru di sekolah negeri juga telah ditetapkan. Bahkan pemantauan terus dilakukan agar setiap sekolah melaksanakan gerakan transisi dari PAUD ke Sekolah Dasar. (red)
Jumat, 20 September 2024