Pesan dr. Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJ (K) ke para siswa SMPN 2 Rongkop Beranilah Kalian untuk Bermimpi

“ Anak-anak, bapak saya seorang guru dan berasal dari desa. Kakek saya petani dengan 11 anak. Bapak saya dan kakek saya punya impian agar anak-anaknya tumbuh besar menjadi orang yang bermanfaat. Saat saya bersekolah seusia kalian, saya tetapkan tekad untuk menjadi dokter. Bapak saya mendukung penuh cita-cita saya tersebut  dan terus memotivasi dengan mengatakan bahwa jika saya teguh berjuang, saya pasti berhasil meraih cita-cita tersebut. Saat ini, cita-cita saya  sudah tercapai dan saya hidup mapan berkecukupan. Namun yang membahagiakan saya bukanlah tentang penghasilan saya, tetapi karena saya bisa mengabdikan diri melayani masyarakat melalui profesi  yang  saya sukai dan saya cita-citakan sejak kecil. Kalau saya bersedia datang jauh-jauh  ke  SMPN 2 Rongkop yang jauh dari ibu kota Kabupaten, karena saya berharap akan ada siswa-siswa dari sekolah ini yang ke depannya akan meneruskan pengabdian saya sebagai dokter  di Gunungkidul “, demikian disampaikan oleh dr Ida Rochmawati pada acara Kegiatan  Parenting : Kiat Menghadapi Ujian dengan Bahagia di aula SMPN 2 Rongkop. Kegiatan ini  diikuti oleh sekitar 105 peserta terdiri atas siswa-siswa kelas 9, pengurus OSIS, orang tua wali kelas 9 serta pengurus Komite Sekolah.

“ Jadi anak-anak, sekalipun kalian anak-anak dari pelosok desa, beranilah kalian bermimpi. Bermimpi untuk mempunyai cita-cita yang tinggi dan berjuanglah untuk meraihnya. Bermimpilah untuk kelak menjadi pribadi yang berguna dan berdampak bagi lingkungan di mana kalian berada.” Lanjut dokter Ida.

Kepada para guru, dokter Ida berpesan untuk tetap bersemangat melaksanakan tupoksinya dan terus meningkatkan kemampuan diri dan pengetahuannya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan kebijakan dunia pendidikan.

“ Siswa itu biasanya menjadikan guru sebagi modelnya. Apa yang dilakukan guru, apa yang disampaikan guru, para siswa akan meneladani, jadi mari menjadi guru yang benar-benar bisa menjadi teladan bagi para siswanya”, imbuhnya.

Kepada para orang tua wali murid, dokter Ida berpesan untuk mendidik anak-anaknya dengan cara menempatkan diri sebagai sahabat anak sehingga anak mau terbuka menceritakan permasalahan yang dihadapi anak baik masalah yang dihadapi di sekolah mau pun di luar rumah.

“ Jika menghendaki para siswa tidak hanya ngegame dengan gadgetnya, fokus belajar di jam belajar, coba taruh gadget Ibu dan Bapak kemudian temani anak -anak  belajar. Kalau Ibu Bapak menghendaki anak tidak pegang gadget terus, coba beri contoh hal yang sama. Anak akan lebih berbagia jika  orang tua  juga memperhatikan belajar siswa, tidak asyik lihat sinetron sendiri atau asyik main handphone sendiri saat anak sedang belajar....”, nasehat dokter Ida.

Pada kesempatan tersebut, Tutik Suprapti  kepala  SMPN 2 Rongkop menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan parenting dengan motivator dokter Ida ini dimaksudkan sebagai pembekalan bagi siswa akan pentingnya kesehatan mental serta membekali siswa untuk menghadapi setiap ujian kehidupan dengan bahagia.

 “ Ujian sekolah ataupun ASPD hanya contoh dari ujian kehidupan. Kami mengundang pakar kesehatan mental di Gunungkidul yakni dr Ida ini karena kami menyadari masih banyak ujian kehidupan yang akan dihadapi oleh setiap siswa nantinya jadi kegiatan ini adalah  salah satu cara  penyiapan pondasi bagi siswa agar siswa menjadi lebih tangguh  menghadapi setiap ujian kehidupan yang dihadapi dan keluar menjadi pemenangnya”, ungkap Tutik.

Kegiatan parenting ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Saiful Prihatin anggota pengurus komite  sekolah, mendoakan kesuksesan para siswa yang hendak mulai menempuh asesment baik asesmen sekolah maupun asesmen daerah. 

Komentar