Berawal
dari semakin tertinggalnya pendidikan dikarenakan kurang maksimalnya
pembelajaran di masa Pandemi Covid 19, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi meluncurkan Merdeka Belajar sebagai upaya untuk memulihkan
kesenjangan pembelajaran. Menurut Nadiem Anwar Makarim (Mendikbudristek),
Kurikulum yang lebih fleksibel, sederhana, fokus terhadap materi yang esensial
dan meningkatkan praktik mandiri dalam mengajar dan belajar adalah solusi
terbaik dalam peningkatan dan perbaikan pendidikan pasca Pandemi Covid-19.
Ibarat kata pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Seperti halnya perjalanan kurikulum merdeka, hingga saat kini belum lah diterapkan oleh semua satuan pendidikan. Pemerintah memberikan kesempatan untuk memilih kurikulum mana yang akan diterapkan dari tiga pilihan yang ditawarkan (kurikulum 2013, kurikulum darurat dan kurikulum merdeka) sesuai dengan kesiapan masing-masing satuan pendidikan.
Begitu
pula Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul telah menyatakan siap melaksanakan
Implementasi Kurikulum Merdeka yang didukung dengan penyediaan beragam
perangkat ajar, pelatihan, sumber belajar kepala sekolah/guru sampai dengan
pemanfaatan platform Merdeka mengajar dan belajar. Nunuk Setyowati S.Pd.MM
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul menyampaikan terimakasih kepada
Kemendikbudristek dalam hal ini Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) DIY atas
pendampingan yang telah dilakukan. Sejauh ini memang Kepala Dinas Pendidikan
tidak mewajibkan setiap satuan Pendidikan melaksanakan IKM namun beliau
senantiasa mendorong agar semuanya ikut mendukung dan mengimplementasikan
dukungannya terhadap Kurikulum Merdeka.
Berbagai
bentuk dukungan telah dilakukan, Melalui data yang dihimpun oleh
Kemendikbudristek sebanyak 1090 Satuan Pendidikan Negeri dan Swasta jenjang KB,TK dan SPS di Kabupaten
Gunungkidul telah melaksanakan IKM baik Mandiri Belajar ataupun Mandiri Berubah.
Sedangkan sebanyak 425 Satuan Pendidikan Jenjang SD turut berpartisipasi dalam
Implementasi Kurikulum Merdeka, Tidak sebanyak jenjang SD, Dari 110 jumlah SMP
Negeri dan Swasta di kabupaten Gunungkidul, hanya 86 Satuan Pendidikan yang
sudah berpartisipasi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.
Dinas Pendidikan kabupaten Gunungkidul nampaknya tidak kehabisan cara. Berbagai upaya dilakukan tanpa jera. Sebagai upaya agar memperoleh dukungan penuh dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, Kepala Dinas Pendidikan bersama jajaran menciptakan sebuah branding bertajuk OPTIMIS KURIKA yang merupakan akronim dari Optimalisasi dan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk kemudian dideklarasikan sebagai bentuk kemantapan, keyakinan dan kesiapan dalam penerapannya. Deklarasi tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan beserta jajaran, MKKS se Kabupaten Gunungkidul, Kepala Sekolah se Kabupaten Gunungkidul dan Pengawas di masing-masing jenjang pendidikan. Deklarasi diawali dari jenjang PAUD, terlaksana di Aula TK Negeri Karangmojo (Jumat 13 Oktober 2023), Disusul jenjang Sekolah Dasar bertempat di SD Negeri Wonosari Baru (Kamis, 19 Oktober 2023) dan sebagai pamungkas Deklarasi untuk Jenjang SMP dilaksanakan hari ini (Senin, 23 Oktober 2023) di Aula SMP Negeri Semanu Kabupaten Gunungkidul.
Nunuk
Setyowati,S.Pd.MM menyampaikan bahwa Deklarasi OPTIMIS KURIKA merupakan bentuk
upaya dalam peningkatan pembelajaran bermakna, menyenangkan, kreatif dan
inovatif serta sebagai perwujudan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
untuk Pendidikan di Gunungkidul yang lebih maju. Untuk itusemangat dan dukungan
dari berbagai pihak atau stakeholder sangat dibutuhkan untuk suksesnya branding
tersebut mengingat pendidikan merupakan tangggung jawab bersama dan di era saat
ini peran guru yang kreatif dan inovatid sangat dibutuhkan untuk mewujudkan
pembelajaran yang bermakna sesuai dengan karakter peserta didik dan sesuai
dengan jiwa kurikulum merdeka.
Dalam
kesempatan yang sama beliau juga menyampaikan betapa pentingnya peran seorang
Kepala sekolah dalam memantau guru dan siswa di dalam pembelajaran. Meskipun
pendidikan yang utama dan pertama adalah dalam keluarga namun kesan baik dan
nyaman di sekolah juga penting untuk diciptakan. “Seperti sebuah iklan minuman, apapun makanannya minumnya pastikan
...... begitu juga di dalam pembelajaran seperti apapun siswanya, seperti
apapun lingkungannya yang penting adalah gurunya. Peran seorang guru sangatlah
penting dalam membentuk karakter dan pendidikan anak. Karena pada prinsipnya
semua anak itu baik tergantung bagaimana cara membentuk karakternya” tegas Nunuk Setyowati
Siang yang terik
paling nikmat minum jus semangka
Makin mantap disantap
bersama biskuit keju
Mari Kita Dukung
OPTIMIS KURIKA
Untuk Pendidikan
Gunungkidul yang lebih Maju
Jumat, 20 September 2024